Sang kupu-kupu mulai mencoba bertahan dalam sangkar yang megah nan indah. Mulai
belajar memaknai arti kehidupan, mempelajari bagaimana terbang dengan indah
tanpa bergantung pada orang lain, berusaha menemukan jalan yang awalnya tak
berujung kini tlah mempunyai arah yang pasti. Bagaimana tidak, selama 19 tahun
kupu-kupu tersebut belajar untuk bisa terus menghadapi cobaan walaupun kerap
kali sang badai mengamuk, menghadapi setiap tantangan yang siap menerkam dari
belakang. Kini, kupu-kupu itu tlah menjadi sosok kupu-kupu yang indah tapi
terkadang banyak bunga bahkan kupu-kupu yang lain pun enggan menatap wajahnya
karena terlalu indahnya ia akan sayapnya yang menawan hati para kumbang.
Kumbang-kumbang terbang kesana-kemari mengitari langit yang
bernuansa biru dan sesekali sang kumbang menatap wajah indah sang kupu-kupu
yang tengah mengepakkan sayapnya diatas bunga kesturi nan elok, sang kumbang
mencoba untuk tidak menatapnya dua kali karena takut akan indahnya rupa akan menyesatkan
iman. Saat sang kupu-kupu mengepakkan sayapnya dan mulai terbang sambil
bercengkerama dengan pohon cemara, muncul di benak kumbang untuk mencoba
mengikutinya dari belakang. Sang kumbang ingin mengetahui apa yang dilakukan
sang kupu-kupu saat mulai menghabiskan waktu di langit nan biru sendirian. Setelah, sang
kumbang mengikuti dari belakang ternyata, sang kupu-kupu tengah duduk manis
ditengah rerumputan hijau nan indah. Di atas hamparan rumput itu, sang
kupu-kupu tengah duduk melamun, entah apa yang dia pikirkan,,dengan wajah sayu
dia menatap jauh hamparan rumput tersebut dan berharap ada belalang ataupun
burung-burung mengajaknya bercanda dan bercerita. Tapi, nyatanya, semuanya
membisu..
Kupu-kupu malang ini sangat membutuhkan semangat dan motivasi
dari orang-orang yang ia sayangi. Ia tak ubahnya seperti belalang murahan yang
hinggap diatas daun padi yang tlah menguning hingga rontok dimakan ulat.
Kupu-kupu indah yang manis ini kini tak ubahnya seperti binatang-binatang kecil
yang ada dihamparan sawah yang tak terlihat bahkan menjijikkan bagi semua
orang. Semua menertawakan hingga kupu-kupu tak mampu menahan kesedihannya dia
memilih untuk diam dan bersikap bijak menghadapinya.
Tak ada satu orang pun yang bisa memahami perasaannya,,,tak
ada yang mampu menyentuh hati kecilnya dengan sepucuk nasehat. Tak ada yang
mengerti resahnya kupu-kupu akan linangan airmata yang kerap memburu matanya
yang sayu. Tak ada satu pun kebahagiaan yang hinggap diatas helaian
ranting-ranting tawanya,,,tak ada satu pun!!! Kini, kupu-kupu hanya bisa
melukiskan kisah sedih dengan canda tawa yang sebenarnya palsu di depan
kupu-kupu yang lainnya. Kupu-kupu hanya bisa tersenyum sejenak setelah itu
kesakitan bathin merintih tak kuasa hingga menyiksa gumpalan senyumnya. Kini, sang
kumbang pun tak lagi mengajaknya bercerita seperti dulu, menghabiskan waktu
bersama sembari menunggu anak-anak burung belajar mengepakkan sayapnya di
tengah-tengah ranting pinus. Sang kumbang pun, tak pernah menatap kesedihan
yang kian lama makin mendera dan merasuki mimpi sang kupu-kupu.
Adekk Zhi_Zhie |
Sang kumbang tlah berubah. Tak lagi memperhatikan sang
kupu-kupu. Sudah tak lagi menebar senyum pada sang kupu-kupu.
Kini, sang kupu-kupu sendiri dan bener-bener sendiri
mengarungi samudera yang tak berujung, sedang sang kumbang tengah asyik
bercengkerama dengan kupu-kupu yang lainnya,,,, Kebencian ini mungkin akan
berakhir dengan senyuman, tetapi tak tahu entah kapan……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar