Sabtu, 18 Februari 2012

Biarkan cinta yang akan menggigil dalam bongkahan nestapa kita,,,,

Biarkanlah atas Izin-Nya lah, cerita ini akan terus mengurai………

Barang kali inilah yang sering disebut banyak orang “setiap pertemuan pasti ada perpisahan”. Pertemuan yang mengisyaratkan bahwa kebahagiaan itu tak hanya datang pada seseorang yang menjanjikan kebahagiaan untuk kita tetapi juga, pada seseorang yang menjanjikan kita akan kepalsuan belaka. Kini, kepalsuan itu semakin Nampak, dikala sang surya mulai menggeser raga nya dipangkuan langit dan sejenak terbungkam tanpa berani mengatakan sepatah kata pun. Baru saja merasakan kebahagiaan yang mendalam, kini muncul lagi kesedihan yang menghadirkan nestapa yang tak akan ada habisnya, hingga air mata tak mampu membendung derita yang sepertinya tak semua orang memahaminya.
Terdengar sayup-sayup asma Allah didengungkan dan saat itu pula tanpa sadar tertera sebaris kalimat nan indah dan begitu bersahaja. Mengisi relung yang kosong dengan senyum dan semangat yang mampu getarkan mata hati hingga mampu membasahi hati yang kian lama kian kering dan pupus hanya karena kekecewaan yang mendalam. Sepertinya, barisan kalimat indah itu membutuhkan jawaban yang sebenarnya tak harus dijawab karena, hati tlah mengatakan bahwa “semuanya ku lakukan demi Allah, dan karena Allah jua-lah aku mencoba melakukan ini semua”. Semoga tak sia-sia dan tak berujung kekhawatiran yang mendalam. Mencoba berpikir arif  tlah dicoba, hingga spirit ikhlas selalu menghiasi qalbu yang semakin lama semakin takut kehilangan sinar matahari yang terkadang cenderung memilih awan untuk bertengger menunggu lukisan langit selesai mewarnai hati.
            Ku coba menahan badai yang telah menggumpal dalam dada ini, hingga meyesakkan hati. Andai bisa ku putar waktu ingin rasanya menghirup wangi keabadian hati yang tengah menari diatas nestapa yang kian lama makin menangis. Kata-kata itu masih terngiang bahkan mengambang diatas bola mata yang tengah mencari sepercik kebahagiaan. Setelah di cari, ternyata tak ada yang bisa ditemui, akankah kepalsuan ini tetap membungkus keegoisan??? Masihkah ketidakpedulian ini terus menggelepar diatas gersangnya rerumputan liar yang ada di ujung sana??? Ataukah semuanya harus berakhir, dan harus dihancurkan sekarang juga,,agar semuanya bisa tenang menjalani pahit dan manisnya ketidakadilan yang hadir.
            Bertahan,,,yaaa,…mungkin bertahan. Tapi bertahan untuk apa?? Apa dengan bertahan di garis yang abu-abu ini bisa mengembalikan hati yang telah dilukai hingga sampai berdarah-darah??? aPakah dengan bertahan semuanya akan berhenti dan tidak akan lagi terjadi pertumpahan air mata yang kerap mengganggu tidur indah ini??? Cepat pergi kau pengganggu. Jangan ganggu ketenangan hati ini. Biarkan jiwa ini tenang bersama mata yang menjaga airmata ku agar tak menetes ke pipi. Biarkan jiwa ini tenang bersama raga yang tengah tertidur sampai fajar yang akan membangunkannya. Biarkan jiwa ini bertasbih bersama daun-daun yang tengah menunggu angin menamparnya.
            Semoga hati ini tenang,,,layaknya kebahagiaan yang setia menggelantung di ujung jari jemari. Jari jemari yang sebentar lagi akan dilingkari mitsaqan ghalizan. Semoga ini bukan mimpi buruk yang akan menjadi momok dalam tiap tidur,,tetapi menjadi penenang saat raga ini mulai rapuh. Bismillahirrahmaanirrahim……..
jaga lah semuanya hingga tuhan tak mampu memisahkan burung dengan sayapnya. Biarlah sayap yang akan membantu burung menemukan tempat terindah yang tengah tuhan sediakan. Percayalah pada Tuhan,,,bahwa hanya Dia-Lah sutradara hati kita,,yang akan menentukan kisah ini berlanjut atau berhenti sampai disini.

Tidak ada komentar: