Sebutlah nama
Shah Rukh Khan. Niscaya semua penggemar film India di pelosok desa terpencil
sekalipun, utamanya kalangan remaja puteri, akan sumringah – kalau tidak
berteriak histeris begitu pula dengan saya. Aktor kelahiran New Delhi, 2 November
1965, ini sudah menjadi icon yang melegenda di benak setiap pecintanya, layaknya
ayam goreng McDonald ataw minuman ringan Coca Cola. Di Indonesia sendiri, nama
Shah Rukh Khan mengorbit lewat film Kuch Kuch Hota Hai (1998) yang membuat
jutaan remaja puteri dan kaum ibu menitikkan air mata. Padahal sebelum itu, ia
telah mencetak sejumlah film laris, seperti Dilwale Dulhaniya Le Jayenge (1995)
dan Dil To Pagal Hai (1997).
Shah Rukh Khan |
Dan sejak itu
pula, sekecil apapun dari setiap sisi kehidupan Shah Rukh Khan, tak ada yang
dapat dirahasiakan. Para pengagumnya pun hafal betul setiap detil kisah masa
kecil Shah Rukh, kenakalan, kejenakaan dan kepintarannya semasa remaja di
sekolah, dan terutama suka duka kisah cintanya dengan wanita yang kini
diperisterikannya yaitu Gauri Chibber Khan (Kelahiran Punjabi, 8 Oktober 1970).
Layaknya alur cerita dalam film-film love story India, jalinan kasih Shah Rukh
dengan Gauri selama lebih enam tahun mengalir dalam perjalanan yang penuh
gelombang, lantaran ditentang keras orang tua dikarenakan sang Juliet yang
beragama Hindu. Namun berkat ketabahan dan keseriusan sang Romeo, kisah asmara
mereka berujung happy ending di pelaminan pada tahun 1991, dengan dikaruniai dua
anak yang bernama Aryan Khan dan Suhana
Khan.
Shah Rukh dilahirkan dari keluarga kelas
menengah. Ayahnya, yang bernama Muhammad Mir Taj Khan, yaitu seorang pengacara
yang juga memiliki sejumlah usaha. Ibunya yang bernama Fatimah Begum adalah
seorang pekerja sosial yang bergelar master dari Oxford University, merupakan sebuah
pencapaian gelar akademis dan karir yang jarang digapai seorang wanita muslim India
saat itu.
Shah Rukh
sendiri mengenyam pendidikan yang lumayan tinggi. Selepas dari SMU St.
Columbia, ia kuliah bidang manajemen bisnis di Fakultas Ekonomi di Hansraj
College, lalu mengambil magister bidang komunikasi massa di Jamiyya Miliyya
Islamiyya, New Delhi. Di sekolahnya ia terkenal sebagai anak yang badung, sehingga
para guru menjulukinya “setan kecil”. Namun ia memiliki sense of
humor yang tinggi, dan otaknya sangat brilian. Itulah yang menyebabkan
gurunya kerap tersenyum, dan melupakan kenakalan yang dibuat Shah Rukh di
sekolahnya. Suatu ketika, saat ada kedatangan guru baru disekolahnya. Lagi-lagi
Shah Rukh membuat lelucon dikelasnya. Shah Rukh berpura-pura mengidap penyakit
ayan. Kawan-kawan yang sudah memaklumi sikap bengal dan nakalnya yang minta
ampun itu, menanggalkan sepatu Shah Rukh, dan ia pun berjalan telanjang kaki
sambil menggoyang-goyangkan pantat. Namun ia sangat hormat dan patuh pada gurunya
yang bernama Eric D’Souza. Eric adalah perokok berat, dan Shah Rukh kerap
mengingatkannya bahwa hanya manusia lemah yang punya kebiasaan merokok. Namun,
Shah Rukh malah melakukannya saat ini.
Sejak kecil sebetulnya Shah Rukh telah
menyukai seni peran, dan pernah tampil dalam teater produksi Ram Leela,
berperan sebagai monyet. Namun setamat kuliah, ia malah mendirikan restoran di
Darya Ganj, menemani kakak perempuannya, Shehnaz Lalarukh, yang bekerja sebagai
psikiater. Maklumlah, sejak kedua orangtuanya meninggal karena kanker, Shehnaz
adalah kawan hidup terdekatnya – selain Gauri. Begitupun, ia tetap menggeluti
hobi seni perannya, dengan bergabung pada sebuah kelompok teater Barry
John. Dan hasrat aktingnya mulai
tersalur sejak kepindahannya ke Bombai pada tahun 1989, kota yang menjadi pusat
industri perfilman India, Bollywood. Awalnya ia berperan dalam film serial
televisi, Fauji, dan Circus. Penampilannya di layar lebar bermula setelah ia
menandatangani kontrak tiga film sekaligus, Raju Ban Gaya Gentleman, Dil Ashna
Hai dan Chamatkar. Namun lewat film Deewana lah Shah Rukh mania mulai mewabah
di seantero India. Lebih lagi setelah bermain dalam Dil To Pagal Hai dan Kuch
Kuch Hota Hai.
Kini sudah
puluhan film yang diperaninya, yang melambungkannya menjadi bintang dengan
bayaran termahal di India. Kebanyakan karakter yang diperankannya adalah
sebagai tokoh remaja badung, kocak dan romantis. Dan meski tubuhnya tak kekar
benar, Shah Rukh pun kebagian peran jagoan dalam sejumlah film laga. Belakangan
ini, Shah Rukh enggan cuma bermain sebagai tokoh remaja. Ia pun mencari peran
lain, misalnya sebagai guru musik dalam film Mohabbatein, ksatria dalam Asoka
The Great, gelandangan dalam Shakti dan pemabuk dalam Devdas. Film terakhir
inilah pada Oktober lalu secara resmi terpilih mewakili India dalam perebutan
Piala Oscar 2003 untuk kategori film asing.
Seperti
tercermin dalam film-film India, Shah Rukh adalah anak yang sangat ta’at dan
patuh pada sosok ibunya. Dalam belaian kasih sayang sang bunda ia menjalani
masa kecil dan remajanya, memenuhi setiap dahaga keilmuan dan spiritualitasnya.
Ibu adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidupnya. Ketika
ayahnya meninggal pada tahun 1981, ibunyalah yang kemudian tampil melanjutkan
perusahaannya, tanpa meninggalkan perannya sebagai pekerja sosial. Ia bekerja
keras siang malam, dan Shah Rukh mengakui bahwa ibunyalah yang mengajarkan etos
workaholism. Ibunya tak pernah bilang “tidak”. Ketika Shah Rukh
ingin melanjutkan kuliah magister, bermain film, dan bahkan meminta mobil, ibunya
tak melarang. Itulah yang membuat Shah Rukh shock, menangis tersedu-sedu, dan
merasakan kiamat, saat ibunya meninggal dalam pangkuannya. Inilah momentum
hidupnya yang paling menyakitkan. “Waktu ibuku sekarat itulah pertama
kalinya aku berdoa. Sebelumnya, meskipun keluargaku muslim, aku jarang shalat.
Namun saat itu aku berdoa sangat khusyu. Tapi ibuku tetap saja dipanggil-Nya”
kata Shah Rukh.
Menurut Shah
Rukh, ibunya adalah sahabat sejati, yang mengajarinya nilai-nilai dasar dan
filosofi hidup. Ibunya mengajari bahwa kehidupan tidaklah permanen, termasuk
dirinya. Ibunya sangat mensyukuri setiap rejeki yang diperoleh, namun tak
pernah mengeluh kala berkah itu raib. “Kematian ibu membuatku sadar, bahwa apapun
– ketenaran, uang atau orang-orang yang dikasihi, suatu saat akan pergi dariku.
Awalnya memang aku benar-benar takut, dan sangat merajuk kepada Tuhan, tolong
jangan ambil ibuku” ungkap Shah Rukh.
Keluarga Shah Rukh Khan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar